08 Januari 2009

Pulang Kampung Bayar Karcis

Seminggu di 2009 telah lewat. Saya periksa tak ada berita tentang pemekaran Ciamis Selatan. Alih-alih dapat info menarik, berita yang ada bahkan bikin kening berkerut. Betapa tidak? Kita para perantau perlu siap-siap merogoh kocek untuk bayar karcis untuk masuk ke kampung sendiri. Mungkin juga begitu bagi penduduk lokal akan ada pemeriksaan seperti di jalur gaza, untuk memastikan yang keluar-masuk Pangandaran membayar karcis. Semuanya demi menggenjot PAD, demikian dikatakan bupati Ciamis. Apa komentar Anda? Apakah ini kreatifitas atau sekedar anekdot awal tahun? -please comment!

Warga Pangandaran Akan Ditarik Karcis
Pikiran Rakyat, Rabu 07 Januari 2009 , 19:06:00

CIAMIS,(PRLM).-Bupati Ciamis Dedi Sobandi menegaskan akan tetap mempertahankan keberadaan pintu gerbang (tol gate) masuk kawasan wisata Pangandaran sebagai tempat menarik karcis bagi wisatawan yang memasuki objek tersebut. Bahkan untuk mengantisipasi menurunnya pendapatan dari tiket masuk, nantinya warga Pangandaran dan sekitarnya juga akan ditarik karcis.

"Sampai saat ini tidak ada rencana untuk menutup tol gate, sebagai pintu gerbang utama menarik karcis. Dan nantinya semua yang masuk juga akan ditarik karcis, tidak terkecuali warga Pangandaran dan sekitarnya. Apa yang kita lakukan itu juga merupakan salah satu cara untuk menggenjot PAD dari sektor pariwisata," katanya usai mengikuti rapat paripurna Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rabu (7/1).

Selain mengintensifkan penarikan karcis, lanjutnya, juga tengah dipikirkan pengelolaan tol gate oleh pihak ketiga atau swasta. Salah satu alasannya agar pengelolaannya bisa lebih efektif dan efisien.

"Kita mencontoh yang dilakukan oleh Bantul, (Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta). Kabupaten tersebut bisa menarik PAD sekitar Rp 10 miliar per tahun, sedangkan kita di sini masih jauh di bawahnya," tuturnya.

Menjawab pertanyaan optimalisasi PAD dengan membebaskan tol gate dengan lebih mengintensifkan pendapatan dari pajak hotel dan restoran, Dedi mengatakan bahwa kedua sumber tersebut berbeda persoalannya. "PHRI sendiri, tol gate sendiri. Jadi dua hal yang berbeda," tegasnya.

Dia mengakui masih adanya kebocoran pendapatan dari penarikan karcis. Misalnya saat malam tahun baru 2009, pajak yang berhasil ditarik masih sangat kecil apabila dibandingkan dengan jumlah pengunjung yang mencapai ratusan ribu wisatawan yang sebangian besar adalah orang lokal.

"Diakui atau tidak, memang masih ada kebocoran. Termasuk banyaknya wisatawan yang masuk melalui jalan tikus," ungkapnya.

Terpisah ketua DPRD Ciamis Jeje Wiradinata, hanya tertawa ketika diminta tanggapannya tentang minimnya pendapatan dari objek wisata Pangandaran. Dia mengatakan perlunya evaluasi mengenai pengelolaan dari sektor tersebut.

"Idealnya, sesuai dengan banyaknya pengunjung atau wisatawan, pendapatan idealnya mencapai Rp 600 juta, bahkan mungkin bisa mencapai Rp 1 miliar. Semua orant tahu tingginya tingkat kunjungan wisatawan, tapi mengapa penghasilan pajaknya sangat sedikit, ada apa ini. Saya kira perlu segera dilakukan evaluasi," tuturnya. (A-101/A-50)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar